Satu tahun sudah berlalu semenjak kejadian tak mengenakan itu, Kaila terlihat jauh lebih baik setelah mendapatkan janji manis dari mamanya.
Kini dia lebih sering tertawa, dan dia sudah bisa akrab dengan beberapa teman sekelasnya sehingga dia tidak kesepian saat di sekolah.
Walau agak aneh melihat putrinya pergi dengan seorang teman, Wiyana ikut senang sebab Kaila kini bisa berbaur dengan anak seusianya dan tak terlalu memikirkan masalah percintaannya.
"Ma, aku ke luar sebentar, ya. Mau ketemu sama temen dulu," seru Kaila di sela sela langkahnya yang lebar menjauh dari pintu.
"Jangan pulang lama, Kaila. Pulang sebelum malam!" teriak Wiyana membalas.
Kaila mengangkat ibu jarinya tinggi tinggi menyakinkan sang mama kalau dia akan kembali seperti yang Wiyana inginkan.
Wiyana celingak celinguk memastikan Kaila sudah pergi jauh, lantas dia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Masuk sekarang! Kita tidak punya banyak waktu!" serunya.