Belum Ken dan Rifa keluar dari sana, Kaila lebih dulu bangkit dengan cepat membuat kursi di belakangnya jatuh terjengkang menimbulkan suara yang bising.
Ken serta Rifa menoleh dengan ekspresi yang berbeda beda, Wiyana mendongak melihat putrinya dan juga Haidar yang menantikan maksud dari Kaila.
"Tamu nggak boleh ninggalin meja makan, biar aku aja yang keluar."
Dengan itu Kaila langsung beranjak dari sana, dia bahkan melintasi Ken dan Rifa tanpa menoleh sedikit pun padahal Ken yakin Kaila menyadari jika dirinya sejak tadi memperhatikan gadis itu.
"Kai––"
"Tidak usah dikejar, Wiyana. Kamu duduk saja, biar saya yang bicara dengan Kaila. Temani saja mereka makan," potong Haidar.
Dia sudah kenyang duluan melihat perang dingin di sana, selera makannya sudah menghilang sebab sadar di sana tidak ada keharmonisan yang dirinya harapkan.
Wiyana mengangguk, dia kembali duduk walau dirinya gelisah melihat kepergian Kaila begitu saja.