Ken memutuskan kembali dengan perasaan yang campur aduk tidak menentu, dia seperti habis putus cinta padahal Rifa hanya marah biasa padanya.
Ya, Ken tahu masalah dalam sebuah hubungan itu biasa terjadi. Namun, yang buruknya Rifa ini tengah salah paham.
Ken mengambil ponsel, dia berusaha menghubungi Rifa dengan baik baik.
Satu dua kali panggilan tak direspon wanita itu, padahal ponselnya sedang aktif.
Ken menghela napas panjang, dia melirik ponselnya tak ada tanda tanda Rifa akan mengangkat. Sampai Ken menyerah dan memutuskan mengirimkan pesan saja.
Pesannya pun hanya dibaca saja, dan ini adalah puncak dari marahnya seorang Rifa yang sangat sulit untuk dibujuk.
"Ah, kenapa kamu mudah sekali salah paham Rifa? Setidaknya biarkan aku menjelaskannya," seru Ken dengan gemas memandangi ponsel.
Lelah dengan semua ini, Ken menghempaskan tubuhnya ke atas kasur king siza nya begitu saja.
