Ingin menjalani kehidupan seperti biasa, rasanya sulit bagi Ken. Dia yang kini tengah duduk di kursinya tak bisa fokus sebab selalu terbayang oleh wajah Kaila saat terakhir kali mereka bertemu.
Gadis itu bahkan tak menemui dirinya lagi setelah acara selesai, dan Ken tidak tahu kapan Kaila meninggalkan acara.
"Dia menghilang tanpa jejak, entah dari mana dia keluar," gumam Ken tidak habis pikir.
Mengingat Kaila tak ingin bertemu dengan dirinya lagi jika diingat dari ucapan gadis itu, rasanya aneh bagi Ken.
Ken melirik ponselnya, dia ingin menghubungi Kaila. Tapi, dia ragu entah karena apa.
"Apa apaan ini, aku tidak pernah ragu akan hal apa pun. Tapi, kenapa sekarang malah begini?"
Anehnya lagi adalah perasaannya yang mudah berubah ubah seperti remaja labil, Allard jadi kesal setengah mati karena hal ini saja.
Lama Ken memandangi nomor Kaila, nama gadis itu tertera di sana dengan indah.
Ragu dan ingin membuat Ken bimbang dengan pilihannya, sampai nomor lain memanggil dirinya.