Aula kembali riuh begitu melihat Ken muncul dengan papanya, dan Wiyana di sisi kanan dan kirinya seorang orang tua yang akan mengantarkan putra mereka ke pernikahan.
Wiyana melemparkan senyum lebarnya pada semua tamu undangan, Haidar pun tersenyum tipis. Hanya Ken yang tampak murung, mereka semua berpikir murungnya Ken karena masalah tadi.
Tapi, tak ada yang tahu. Dia murung sebab Kaila tak ikut mengantarkan dirinya kepada Rifa, setelah apa yang Kaila katakan. Mendadak ada sesuatu yang menghantam dadanya.
Ken merasa sakit di relung dadanya, dan dia tak bisa mengungkapkan perasaannya itu pada seseorang hingga dia hanya bisa pendam seorang diri.
"Ken, kamu tidak apa apa?"
Wiyana ternyata menyadari sikap Ken yang berbeda, Wiyana pikir Ken masih kepikiran akan hal tadi. Ia tak tahu saja, jika Ken begini karena putrinya itu.
Ken menoleh, dengan sangat terpaksa dia harus mengatakan.