Seketika keadaan di sana menjadi menegangkan, Wiyana masih melotot sebab tak menduga dengan apa yang dilihat oleh ke dua matanya.
Haidar yang memiliki insting untuk menjaga Wiyana, buru buru menarik wanita itu dan membuat Wiyana berada di belakangnya.
"Kenapa kalian terkejut begitu? Aku datang ke acara putraku, apa kehadiranku tidak membuat kalian senang?" tanyanya dengan gaya yang menyebalkan, dia tahu tidak ada yang menyukai kehadiran, tapi ia masih saja bertanya.
"Haidar, apa kamu masih berhubungan dengan dia?" bisik Wiyana tepat di samping telinga Haidar, sementara pria itu masih berpikir keras mencari tahu bagaimana bisa orang sudah lama menghilang dari hidupnya kembali muncul di hari bahagia putranya.
"Tidak, saya bahkan tidak menduga kalau wanita ini masih punya wajah untuk datang ke mari," balas Haidar tak berbisik, sebab dia juga ingin orang di depannya mendengar apa yang ia katakan.
"Apa kamu tidak malu untuk datang ke mari?" tanya Haidar pada akhirnya.