Di sana dia seorang diri, di trotoar Wiyana berjalan dengan langkahnya yang goyah.
Tatapannya begitu kosong, seakan dia baru saja kehilangan sesuatu yang begitu berharga dalam hidupnya.
"Enggak, Allard nggak penting dalam hidupku, harusnya aku senang bebas dari dia. Tapi ... tapi kenapa malah sedih begini?" keluhnya tak habis pikir dengan perasaannya sendiri, Wiyana berkali kali menggeleng guna menghilangkan pikiran bodoh itu.
Ya, dia terlalu bodoh jika berpikir Allard penting dalam hidupnya mangkanya dia meras kehilangan begini. Namun, sebisa mungkin Wiyana akan menepis perasaan itu.
Karena sibuk dengan dunianya sendiri, dia tak sadar jika dirinya berjalan menabrak seseorang. Yang mana itu membuat orang yang ditabrak kesal, langsung berbalik lantas berteriak pada wanita itu.
"Woy, buta mata lo?" teriak orang itu, ia adalah seorang pria dengan kepala yang pelontos sepertinya usianya jauh lebih muda dari pada Wiyana.
Wiyana tersadar, dia menoleh dengan dahi berkerut.