Tawa gadis di sampingnya membuat Ken lega, karena pada akhirnya dia berhasil membuat Kaila tertawa seceria itu.
Setidaknya kini Kaila sudah kembali kepada dirinya yang sesungguhnya, ya. Itulah Kaila yang Ken kenal, gadis ceria dengan senyum yang menawan.
"Ahh, seru juga."
Lagi lagi Kaila tertawa, dia begitu sebab kini dadanya terasa lapang sudah mengeluarkan semua kesedihan dan rasa kesal yang bersarang dalam dada setelah berteriak dari atas bianglala.
"Benarkan? Aku memang tidak pernah salah," kata Ken bangga pada dirinya sendiri, tentu saja. Dia berhasil membuat Kaila tertawa.
Kaila manggut manggut setuju, baiklah sepertinya gadis itu tidak akan mencibir karena kesombongan Ken.
Sebab pria itu memang pantas untuk sombong, atas apa yang sudah ia lakukan.
"Gue mungkin bakal jadi mayat di kamar kalau lo nggak telepon tadi," aku Kaila. Mengingat kejadian beberapa jam lalu, senyum di wajahnya kini menghilang begitu saja.
