Setelah lama tak sadarkan diri, begitu buka mata. Alea sudah disambut amukan dari sahabatnya tercinta, yaitu Wiyana.
Wiyana sebenarnya lega Alea kembali sadar, tapi. Dia juga ingin melampiaskan rasa kesalnya, jadi. Jangan salahkan Wiyana karena dia mengomel sebelum Alea mengucapkan satu patah kata pun.
"Kenapa, Wi? Aku baru bangun, loh. Kamu malah marah, tau gini mending aku pingsan aja lagi, ya?" tawar Alea malah terdengar sangat bodoh di telinga Wiyana.
Ibu satu anak itu mendengkus sebal, dia mengusap wajahnya dengan kasar.
"Terus aku harus apa? Apa aku harus puji kamu karena perbuatanmu ini? Apa aku harus bilang 'ohhh, Alea. Terima kasih karena sudah sakit, aku turut seneng' gitu mau kamu?" sungut Wiyana sembari bicara dengan menye menye yang mana itu bukan gayanya sekali.
Alea ingin tertawa mendengar Wiyana dan melihat bagaimana gaya sahabatnya itu, tapi. Dia tahan sebab dia tak ingin membuat Wiyana semakin marah, ah. Alea sangat takut Wiyana ketika marah.