Saat pertama kali membuka mata, rasa pusing langsung mendera Alea. Dia baru bangun siang karena mabuk mabukan kemarin.
Dahinya berkerut saat bangun dia sudah berada di tempat yang tak asing baginya, tapi. Dia tahu tempat itu bukan lagi miliknya.
"Ini di kontrakan, kan?" gumamnya melihat sekeliling dengan susah payah sebab dunia terasa berputar, Alea ingin duduk.
Namun, dia kembali menjatuhkan tubuhnya. Alea sungguh tidak sanggup untuk duduk.
"Kenapa aku bisa di kontrakan? Apa Bartender itu nggak kasih tau alamatku sama sopir yang antar aku pulang?" tambahnya semakin tidak mengerti saja.
Masalahnya biasanya walau Alea mabuk berat seperti ini, Bartender tempat dia biasa minum akan merasakan taksi dan memberitahu sopir taksi alamat Alea.
Dan, biasanya Alea akan bangun di atas kasur empuk kamarnya yang megah. Bukannya di kamar lama kontrakannya yang sudah lama dia tinggalkan.
"Ah, ada yang nggak beres," serunya.