"Nyonya Alea!"
Allard langsung menoleh ke arah sorot mata Bartender itu, dan sontak saja pupil Allard membesar melihat siapa yang kini tengah duduk di sampingnya.
Sejak tadi Allard tak menoleh dan baru sadar kalau Alea ada di sampingnya tengah kehilangan kesadaran, wanita itu terus meneguk wine sampai botol ke dua tandas.
Air mata Alea menetes tanpa alasan, dia bilang saat mabuk dia melupakan masalahnya. Tapi, lihat apa yang terjadi. Walau sudah kehilangan kesadarannya, dia masih saja sedih.
"Ahh, kenapa aku selalu menangis? Ayolah Alea apa kamu ini wanita yang lemah?" seru Alea pada dirinya sendiri, tanpa diduga Alea menoleh ke arah Allard sebab dia merasa dirinya tengah diperhatikan.
Maka, buru buru Allard buang muka. Dia membelakangi Alea dan berdoa semoga Alea tidak mengenali dirinya.
"Siapa pengecut ini? Kenapa dia belum mabuk saat sudah masuk ke sini, huh? Apa pemula?" cibir Alea menunjuk punggung Allard dengan botol wine yang sudah kosong.