"Kaila, kamu tau. Kamu bikin Mama khawatir? Kamu tau jari tangan Mama hampir kepotong gara gara dapet kabar kamu hilang waktu Mama lagi masak," omel Wiyana tidak bisa menahan dirinya untuk diam dan tenang walau kini putrinya sudah ditemukan.
"Siapa yang memberikan kabar buruk itu?" sela Haidar diam diam menyimak percakapan antara ibu dan anak di sana.
Haidar sebenarnya tidak bisa menahan dirinya untuk tetap tenang, tapi. Dia berusaha sekuat mungkin untuk tetap tenang, kini dia tahu kenapa Kaila begitu mirip dengan Wiyana.
Ternyata gadis itu memiliki darah Wiyana, pantas saja semuanya tampak sama.
"Saya, Pak," kata wali kelas Kaila mengaku sebab dia bingung apa tujuan Haidar mempertanyakan hal itu.
Perlahan lahan tatapan tajam milik Haidar tertuju pada wanita yang berprofesi sebagai guru SMA itu, tatapan Haidar menjelaskan sesuatu yang mereka semua sulit pahami.
