Saat melihat Wiyana, para guru dan murid lainnya langsung kaku seketika. Mereka seperti memiliki rasa bersalah sebab Kaila hilang karena keteledoran mereka juga.
Seharusnya juga mereka semua saling jaga, jika seandainya saja mereka lebih memperhatikan sekitar pasti hal semacam ini tak akan terjadi.
Tapi, apa boleh buat. Kini nasi sudah jadi bubur, mau disesali bagaimana pun juga Kaila sudah menghilang tanpa jejak.
"Maaf, Bu Wiyana. Kami benar benar tidak menduga hal semacam ini akan terjadi pada Kaila," kata wali kelas dengan wajah enak hati pada Wiyana.
Dia juga sudah membuat Wiyana repot dan wanita itu terpaksa melanggar janjinya sendiri sebab kini dia menginjakkan kakinya kembali ke Jakarta.
Wiyana tidak merespon, dia menatap semua murid satu per satu dengan tatapan yang sulit diartikan.