Rombongan sekolah SMA dari Bali itu terlihat tengah istirahat di sebuah cafe dekat museum, tentunya mereka butuh makan siang sebelum melanjutkan kegiatan.
Karena cafe itu penuh dengan anak SMA, pengunjung lain merasa agak sesak. Sebab mereka sangat ramai.
Di tengah riuhnya keadaan, sang wali kelas tidak pernah lupa untuk mengabsen para murid muridnya, dia hanya tidak ingin ada yang mendadak hilang nantinya.
Saat di tengah buku absen, tepat pada saat nama Kaila dipanggil. Gadis itu tidak mengangkat tangan dan mengatakan hadir.
"Kaila?" panggil sang wali kelas sekali lagi, masih sama. Kaila tak merespon, tentu saja. Kaila tengah tidak ada di tempat.
Dia lebih memilih pura pura pingsan agar bisa dekat dengan pria tampan dari Jakarta, dasar gadis yang konyol.
Perasaan sang wali kelas mulai tak enak, dia berkeliling cafe. Melihat satu per satu wajah siswinya sebab ia tahu, Kaila anak yang pendiam saat di kelas, dan gadis itu tidak punya teman.