"Detektif Bodoh, bangun!" seru Haidar.
Ya, salah satu dari mereka yang tertembak adalah Allard.
Pria yang berprofesi sebagai detektif itu berusaha mempertahankan kesadarannya sebisa mungkin, napas Allard tercekat. Dia menggeleng lemah.
"Ba––bawa Wiyana pergi dari sinihhh!" pesan Allard susah payah, matanya tampak sangat berat untuk terbuka.
Allard tahu ini adalah akhir dari hidupnya, pria itu memegang erat pistolnya. Allard sadar akan sesuatu, maka dengan kecepatan kilat.
Dia membalik tubuhnya yang terlentang, menjadi menyamping dan menembak tubuh goyah di belakang mereka.
Tiga, tiga peluru berhasil menembus tubuh kekar saudara Haidar.
Dan, yang melakukannya adalah Allard. Padahal pria itu sudah sekarat tapi dia masih berusaha untuk melindungi Haidar, dia lakukan itu demi Wiyana.
Begitu memastikan kalau Haru benar benar sudah tidak berdaya, entah dia mati atau pingsan. Pria itu menutup matanya, tembakan yang Allard berikan adalah yang terbaik darinya.