Saat hari sudah gelap, Haidar sampai di Bandara Utama Internasional Prancis.
Dia melihat kepala pelayan melirik ke arahnya, Haidar mengangguk sekali sebagai isyarat kalau dia sudah siap.
Kepala pelayan itu mengedipkan matanya sekali sebagai balasan, wanita tua itu keluar lebih dulu diikuti oleh Haidar.
Sampai di luar bandara ada sudah ada dua taksi yang menanti mereka, lagi lagi Haidar memutuskan untuk menaiki kendaraan umum yang berbeda.
Apa lagi mereka sudah di Prancis, mungkin orang orang Haru berkeliaran di sana.
"Bersabarlah sebentar lagi, Wiyana," gumam Haidar.
Pria itu sudah siap dalam penyamarannya, dia yang biasanya tampak gagah dengan setelan kantor. Kini hampir tak dikenali sebab mengunakan pakaian biasa dan kacamata tebal juga kumis palsu guna menyempurnakan penyamarannya.
Sekitar sepuluh menit, taksi mereka akhirnya berhenti. Sampai di pelabuhan Haidar menajamkan matanya supaya tidak kehilangan jejak kepala pelayan Haru, sialnya malam itu di sana sangat ramai.