"Halo, Mbok. Bagaimana, Mbok. Udah sampai Jakarta?" tanya Wiyana dengan berbisik bisik takut kalau Haru mendengarkan pembicaraannya.
"Saya sampai tepat waktu, Non. Sekarang saya sedang menuju alamat yang, Nona. Berikan," katanya dengan mata yang tak henti memperhatikan sekitar dengan seksama.
Kepala pelayan itu sangat waspada, mewanti wanti jika ada orang yang mengikuti dirinya.
Wiyana tersenyum lega, dia mengusap dadanya. Ada sedikit kebahagiaan di sana, lantas gadis itu mengangguk.
"Baiklah, Mbok. Cepat selesaikan yang saya inginkan, dan kembalilah tanpa kurang satu apa pun, ya?" pesan Wiyana.
Apa yang sudah dilakukan kepala pelayan itu untuknya adalah sesuatu yang luar biasa, walau mereka sama sama tahu yang mereka lakukan beresiko tinggi tapi tetap saja mereka tidak mundur.
Dan, kini Wiyana tidak akan berhenti berdoa agar semuanya berjalan dengan lancar.
"Baik, Non."