Emosi seseorang memuncak saat mendengar apa yang Haru inginkan, orang itu adalah Allard sebab di sana Wiyana tengah meloud speaker ponselnya dengan itu jelas saja Allard akan dengar apa yang Haru katakan.
Tanpa pikir panjang Allard merampas ponsel Wiyana, dia menonaktifkan fitur loud speaker dan menempelkan ponsel Wiyana ke telinganya sendiri.
"Bajingan, ternyata saya tidak salah dalam mengenali penjahat. Lihat saja saya akan datang ke tempat, Anda. Dan memberikan, Anda. Hukuman yang pantas untuk pria bajingan macam, Anda!" ancam Allard sebab tak tahan lagi dengan Haru.
Alih alih takut karena diancam demikian, Haru malah tertawa sumbang dan itu dapat didengar baik oleh Allard. Tangannya terkepal sebab Haru sangat berani menanggapi dirinya seperti itu.
"Sebaiknya, Anda. Berpikir dulu sebelum bicara, Anda. Lupa dengan siapa, Anda. Kini tengah bicara, Anda. Mengancam siapa? Saya? Hahaha, bukannya ini kesalahan, Anda. Karena tidak bisa mengenali penjahat seperti saya."