Dengan tangan dan kaki yang terikat, perlahan Alea membuka matanya. Dia yang belum benar benar sembuh, kini meringis kala merasakan ngilu pada kakinya.
Sadar kalau dia tak bisa bergerak dan mulut yang tertutup oleh lakban, gadis itu langsung berontak dan menjerit tapi sayangnya tertahan hanya Alea yang bisa tahu kalau dirinya sedang menjerit saat ini.
"Di mana ini? Apa yang terjadi sama gue?" jeritnya dalam batin, Alea tidak bisa berpikir jernih di saat saat begini hingga dia mulai panik dan membuat seseorang bersuara.
"Jangan terlalu banyak bergerak, itu hanya akan membuat kamu semakin sakit."
Mendengar suara seorang perempuan membuat Alea sedikit lega, setidaknya dia tahu kalau bukan dia satu satunya wanita di sana.
Alea ingin melihat seperti apa wajah orang yang tengah mengajaknya bicara, tapi sayang sekali itu tidak memungkinkan. Dan, gadis itu yang tak lain dan tak bukan adalah Kania, kumbang ke tiga dari Haru.