Wiyana dikagetkan dengan Alea yang tengah tertawa lepas dengan Allard, di ruang tengah itu dua sahabatnya terlihat begitu bahagia.
Wiyana tersenyum getir, dia langsung hapus air matanya karena tak ingin merusak kebahagiaan mereka. Terlebih Alea yang kini sudah jauh lebih baik.
Perlahan Wiyana mendekat, tapi begitu sampai di depan pintu masuk. Dua penjaga yang Haidar kirimkan menghampiri Wiyana.
"Maaf, Nona. Kami harus pamit sekarang, pak Haidar sudah memberikan perintah. Permisi," kata salah satunya menundukkan kepala sekali sebagai rasa hormatnya pada Wiyana.
Wiyana lakukan hal yang sama, gadis itu tersenyum kecil. Dia tahu kalau Haidar menarik pekerjanya pasti karena kejadian tadi.
Tak lama setelah dua orang itu berpamitan, suster dan pelayan yang juga Haidar kirim ikut mendekati Wiyana.
Mereka juga berpamitan untuk pergi, dengan alasan yang sama.