Dengan meredam rasa malu yang teramat, Wiyana akhirnya bisa sampai di depan ruang Haidar tentu dengan lift umum.
Sungguh benar benar menyebalkan pria satu itu, tadi dia sok membela Wiyana dan mengajak gadis itu untuk satu lift dengannya. Tapi, lihat apa yang malah Haidar lakukan.
Dia meninggalkan Wiyana yang sedang menyombong di depan para karyawan, alih alih bangga karena sudah sombong. Gadis itu malah malu sebab yang ia sombongkan tak kesampaian.
"Pak Haidar sedang tidak di tempat," sela salah satu bodyguard yang berjaga di depan pintu ruangan Haidar.
Selain di lobby ternyata Haidar juga menempatkan bodyguard lain di depan ruangannya, tentu saja. Haidar itu pria yang berpengaruh, dia selalu diintai musuh oleh karena itu dia selalu dikelilingi oleh bodyguard yang terlatih.
"Jangan berbohong, tadi saya datang ke sini bersama Haidar. Bagaimana bisa dia tidak ada?" sungut gadis itu sudah tak bisa bersikap sopan lagi.
Salahkan saja Haidar yang sudah membuat mood Wiyana berantakan.