Karena tak diizinkan pergi oleh Alea, Wiyana terpaksa membiarkan Allard tetap di sana.
Mereka berada di kamar Alea karena gadis itu masih belum bisa melakukan apa apa, pertama kali Allard melihat keadaan Alea yang seperti itu.
Pria itu jadi merasa iba, dia bertanya tanya apa yang sebenarnya terjadi pada Alea. Dan, bagaimana bisa hal semacam itu terjadi pada gadis malang itu.
"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi sama Alea? Kenapa dia jadi begini? Dan, sejak kapan? Kenapa nggak ada yang kasih tau sama gue?" tanya pria itu berturut turut sarat akan kekhwatiran.
Wiyana menyipitkan matanya melihat Allard seperti tak menduga kalau Allard akan bicara demikian.
"Lo nanya? E.lo?" tanya Wiyana dengan menekankan kalimat terakhirnya pada Allard, matanya memancarkan kemarahan yang membara.
Melihat Allard kini sudah seperti melihat musuh bebuyutan, sebenarnya berat untuk membenci pria yang sudah banyak berjasa dalam hidupnya.