Pintu itu dibuka dengan dibanting oleh orang di luar, membuat orang di dalam kaget setengah mati.
Allard yang sakit jadi meringis karena dia agak melompat sebab kaget suara pintu dibanting, seakan tak cukup dengan bantingan itu.
Alea yang simba air mata berlari kencang ke arah Allard, gadis itu tak segan memeluk Allard dengan melingkarkan ke dua tangannya di leher Allard erat erat.
"Gue takut...." ungkapnya berbisik tepat di telinga Allard, sementara sang empu hanya membeku tanpa membalas pelukan erat itu.
Allard masih belum bisa mencerna apa yang tengah Alea lakukan ini, apa apaan gadis itu tidak pernah memeluk Allard seerat ini.
"Lo kenapa, Al? Ada yang ganggu lo?" tanya Allard pada akhirnya setelah kembali mendapatkan kesadarannya, dia menepuk lengan Alea pelan.
Namun, gadis itu malah menggeleng dan kian menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Allard.
Tak bisa dipungkiri Allard merinding dengan apa yang Alea lakukan.