"Kenapa, Al? Lo bisa jawab?"
Wiyana terus mendesak agar Allard menjawab pertanyaannya yang sama, kenapa Allard tak bisa memberikan perhatian pada Alea seperti pria itu pernah berikan pada Wiyana saat ingin melupakan Haidar.
"Itu beda, Wi."
Allard terlihat salah tingkah, pria itu bahkan enggan menatap mata Wiyana ketika bicara karena takut dia ketahuan berbohong.
Tidak mungkin juga Allard katakan kalau dirinya dengan suka rela menawarkan waktu itu, karena memang dia mencintai Wiyana.
Mengatakan hal itu hanya akan kian memperburuk keadaan, terlebih kini Allard tahu kalau Alea ternyata menyukai dirinya.
"Beda kenapa? Kami sama sama sahabat, lo, kan? Harusnya lo coba, dong. Kasian Alea, dia selalu pendam perasaannya karena nunggu lo sadar buat bilang lo suka sama dia lebih dulu."
Bodohnya Wiyana terus memaksa pria yang mencintai dirinya untuk membuka hati demi Alea, mungkin bagi Wiyana hal itu sangat mudah.