Ketenangan Haidar jadi terganggu karena kedatangan papa dan mantan istrinya, sejak awal dua orang yang dia tak suka itu datang.
Haidar enggan untuk melirik ke duanya, dia menyibukkan diri dengan berkutat pada laptop.
"Kenapa melarang Dinda untuk masuk?" tanya Hadi langsung, dari wajahnya jelas menunjukkan kalau dia tak menyukai perbuatan Haidar itu.
"Memangnya apa haknya untuk masuk ke perusahaan saya?" tanya Haidar balik, Dinda menggigit bibir bawahnya mendengar itu.
Sementara Hadi yang kesal karena putranya tak sopan sebab bicara tak menatap matanya, dia menutup laptop Haidar dengan kasar.
Haidar melihat laptopnya sudah tertutup rapat, dia menarik napas. Lantas bangkit, membalikkan tubuh melihat pemandangan dari dinding kacanya jauh lebih menarik dari pada melihat sang papa atau pun mantan istrinya itu.
"Tidakkah kamu bisa sedikit sopan dengan Papa?"
"Sopan?" beo Haidar, tak lama setelahnya dia tertawa sekali dengan kesal.