Dibantingnya jasnya begitu saja di atas sofa, Haidar baru saja selesai melakukan meeting penting dengan calon koleganya.
Tapi, sialnya. Dia tidak bisa fokus karena kata kata kencan terus terngiang ngiang di otaknya sampai sekarang.
Dia menghempaskan bokongnya di sofa, Haidar merasa gerah padahal pendingin ruangan tengah menyala.
Alhasil dia melonggarkan dasinya, dan membuka dua kancing kemeja atasnya.
"Kencan? Mereka akan kencan? Lalu apa peduli saya? Sudahlah, dia hanya pekerja biasa!" cakap Haidar pada dirinya sendiri.
Beberapa detik Haidar diam, menguatkan kata kata tidak peduli pada dirinya akan kencan dua orang tadi.
Tapi, sialnya. Hanya satu menit berlalu, dia kembali kesal. Gelisah tidak menentu memikirkan apa yang akan dua orang itu lakukan jika sedang kencan.
"Mereka hanya akan datang ke sebuah tempat, makan, minum dan berbincang, itu saja."
Lalu, Haidar bayangkan apa yang dia katakan, namun. Tak lama setelahnya dia mengeram kesal.