"Al, Alea! Alea!"
Panggilan Wiyana tak digubris oleh Alea, gadis itu kesal pada Wiyana.
Tanpa Wiyana sadar, dia sudah menyakiti Alea dengan menerima saran Allard dengan mau berkencan bersama pria itu.
Wiyana tidak tahu saja, berkencan dengan Allard adalah impian Alea sejak lama.
Namun, karena cintanya yang terus dia pendam. Allard pun tak pernah mengajak Alea kencan, dan Alea sengat gengsi untuk memulainya terlebih dahulu.
"Al, aisshhh."
Hampir saja Wiyana jatuh tersungkur karena roda dari kursi rodanya tersangka sesuatu, dan begitu melihat Alea lagi. Gadis itu sudah masuk ke kamarnya.
Wiyana mendengkus karenanya, Wiyana berpikir. Kira kira kali ini apa salahnya, apakah menerima ajakan Allard adalah kesalahan yang begitu fatal bagi Wiyana?
"Haghhh, kenapa semua orang jadi begini, sih. Sama gue?"
Mengeluh, ya. Dia mengeluh kali ini karena benar benar lelah dengan semuanya.