Untuk beberapa menit keduanya hanya diam tanpa melihat satu sama lain, pandangan mereka pun sekarang sama-sama lurus ke depan. Ke dinding kamar yang kosong.
"Apakah kenaifan masih saja menjadi bayanganmu?" ucap Jake setelah cukup lama berdiam diri.
"Entahlah, aku tak bisa memberi penilaian pasti pada diriku sendiri."
"Bagaimana menurutmu semua yang baru saja kukatakan?" Jake kembali melempar pertanyaan.
"Entahlah. Apakah menurutmu aku berubah?" Kali ini Aira yang bertanya pada lelaki yang berada di sampingnya.
"Tidak, tak ada yang berubah sedikit pun, Sampai kapanpun setiap bagian dari dirimu tetap saja mampu kukenali."
"Hm." Aira tiba-tiba menyandarkan kepalanya ke bahu lelaki itu, "Apakah aku masih terlihat sama, sekalipun usia mulai merengut semua kemudaan yang pernah kumiliki?"
"Seorang kekasih tak akan pernah lupa dengan setiap jengkal bagian dari orang yang dikasihinya."
"Hm."
"Apakah kamu akan terus bertanya jawab denganku, Aira?"