AH, Sandro sebentar sekali aku mengenalmu, lalu jarak pun memisahkan kita. Hanya sekejap aku mampu meggenggam kebahagiaan, lantas kasih dan sayang itu terurai bagai molekul berpencaran dari rangkaiannya.
Mungkin semua orang pernah memiliki kata yang sama. Tapi, bagiku kata 'aku mencintaimu' yang kau ucapkan jadi teramat istimewa.
Karena aku tahu, rasa cinta yang indah ini berasal dari hatimu. Itulah kenapa ilustrasinya sangat berbeda ketika kau tintakan di hatiku.
Tersudut aku dalam seribu pertanyaan. Mereka semua meyalahkan aku. Menyalahkan semua rasa yang kau titip dan kusemai di hatiku.
Mengapa kau meninggalkan banyak sekali gumpalan awan di langitku yang benderang.
Lihatlah, sekejap mata saja, mendung telah mengusir matahari yang terasa begitu singkat bertahta di mayapadaku.
Tatkala titik bulan di keningmu menodai kegelapan, selalu saja aku tak dapat mengerjabkan mata.
Aku takut, engkau hilang dan lenyap kala aku membuka mataku kembali.