Sandro mengusap keringat yang bersemburat di pelipisnya. Lelaki itu tercenung mengingat perjumpaan yang baru saja terjadi dengan kedua saudara Aila.
Mengapa Sandro merasa seperti tengah diawasi? Ya, penerimaan kakak lelaki Aila sangatlah berbeda jauh dengan penerimaan saudara perempuannya.
Pandangan mata Bima lah yang bagi Sandro terasa begitu jelimet memperhatikan setiap tidak tanduknya.
Hal ini benar-benar membuat Sandro merasa gerah. Walau pun dia tak banyak bertanya.
Namun justru kediaman lelaki itu lah yang mengganjal di dalam fikiran Sandro.
Apa yang diketahui Bima tentang aku dan masa laluku? Apakah Bima tahu soal Aira.
Apakah adik sebapaknya itu telah lebih duluan mengadu masalah yang terjadi di antara mereka?
Tapi benarkah Aira berani menceritakan aib kepada saudara yang tak pernah dianggapnya ada?
Toh kemaren Aira sendiri yang mengatakan kalau dirinya anak tunggal dan sama sekali tak memiliki kenangan, baik dengan saudara lelaki, maupun saudara perempuan.