"Ini Ibnu. Kamu masih ingat kan?" tanya Sutiana.
"Ibnu kecil, yang masih aku ingat, Bu." Jamila menjawab dengan suara pelan.
"Kalau sudah sebesar ini, apakah kamu masih bisa mengingatnya?" Seloroh Murzaki. Jamila terlihat makin tersipu dicandai seperti itu oleh ayahnya.
Ternyata Jamila memang cantik. Ibnu suka dengan kecantikannya. Jamila pun sepertinya seorang gadis yang baik.
Tutur katanya sangat terkendali. Bahasa tubuhnya pun demikian. Tentu saja, bukankah Jamila itu seorang guru?
Tapi apakah suka dengan kecantikan saja, bisa dijadikan modal untuk memupuk perasaan cinta?
Sehari setelah Ibnu bertemu dengan Jamila, abah Ibrahim kembali mengadakan pertemuan dengan orang tua Ibnu, kali ini yang mereka bahas adalah bagaimana cara melanjutkan rencana awal yang mulai memperlihatkan titik terang.
Menurut tradisi di Daerahnya, bila pihak perempuan datang meminang pihak laki-laki, haruslah didampingi orang cerdik pandai. Orang yang menguasai pengetahuan sebagai juru runding.