Meskipun tidak ada pernyataan apapun dari Saheera yang mengganggu pikirannya, tetap saja Iqbaal was-was sendiri. Bagaimana tidak? Tiba-tiba saja Saheera datang ke ruang istirahat sebelah laboratorium, membawa makan siang untuk tiga orang; dirinya, Iqbaal, dan Silva. Ya, rupanya keinginan gadis itu untuk bertemu Silva benar-benar bukan omong kosong. Lalu Iqbaal dalam pemikiran diamnya menilai bahwa sebenarnya Saheera tengah menguji, atau bahkan menantang sesuatu dibalik tindakan dan sikap ramahnya. Entah apa itu, terlalu abstrak untuk Iqbaal jelaskan lebih lanjut. Setengah jam obrolan akrab dua orang perempuan itu hanya disimaknya sembari makan yang juga sengaja dilambat-lambatkan.
Tolonglah, kenapa sekarang rasanya Ia tengah berada diantara dua orang yang sedang … memperebutkannya?
Pemikiran yang sangat konyol memang, tapi itu yang dirasakan hati kecilnya. Meski jelas-jelas, Ia tak akan melihat siapapun selain Saheera, termasuk Silva.