Saheera menjadi yang pertama keluar tenda lagi usai sebelumnya mereka yang Muslim harus shalat Subuh. Dramatis gadis itu menghirup udara segar di tengah hutan pinus sebelum matahari terbit. Tidak ada yang lebih segar dari aroma sitrus pepohonan di pagi hari. Itu favorit Saheera, menjadikannya motivasi untuk selalu bangun pagi.
"Ekhm! Serius amat strechingnua buk?"
Saheera terkejut bukan main begitu mendengar suara berat Iqbaal disekitarnya. Rupanya sedari tadi ada yang memperhatikan di depan tenda kelompok laki laki yang setengah terbuka.
Astaga, Saheera jadi malu sendiri sudah berlagak ala drama drama untuk sekedar menghela nafas di pagi hari.
"Bang Iqbaal ngapain disitu?"
Iqbaal tak menjawab, hanya menunjukkan sebuah buku dan segelas cangkir yang memgepulkan asap, entah isinya apa, tapi sudah pasti sesuatu yang hangat.