Waktu menunjukkan pukul 05.30
Karena ini weekend, Jasmine masih tertidur dengan lelap di atas ranjang miliknya menggunakan selimut. Gadis itu bahkan sampai tidak menyadari jika lelaki yang semalam tengah bermain dan tidur bersamanya telah hilang, Kenzo pulang pagi-pagi sekali tanpa memberitahu Jasmine terlebih dahulu karena takut jika sampai terlalu siang akan membuat para tetangga yang rumahnya berdekatan memiliki pikiran negatif kepada gadis ini. Dia juga kembali membawa pakaian Jasmine yang sempat dia pinjam karena kehujanan, mungkin takdir atau bagaimana akan tetapi mereka selalu saja dipertemukan dalam kondisi hujan seperti itu.
Kenzo pulang menggunakan motornya, dia terlihat bahagia karena telah bisa menghabiskan malamnya bersama dengan gadis menarik itu. Bukan hanya itu saja, akan tetapi Kenzo juga sudah berhasil lepas dari dekapan wanita bernama Fina yang sudah cukup lama menambah beban di dalam hidupnya. Mungkin setelah ini dia akan kesulitan mencari sebuah pekerjaan atau mungkin kehilangan beberapa kenalannya karena wanita itu, akan tetapi tidak menjadi masalah besar asalkan Kenzo bisa menikmati hidupnya lagi sebagai seorang pria lajang tanpa beban.
"Dia pulang lagi kerumah ini?"
Kenzo mengepalkan lengannya ketika melihat jika pintu rumah miliknya itu sudah tidak terkunci lagi seperti sebelumnya, dia pun masuk perlahan dan lagi-lagi melihat gadis yang sudah bisa ditebak pasti sedang berada di sana. Angle, dia tengah asik duduk di atas sofa dengan pakaian miliknya kemudian menonton acara televisi pagi. Lelaki ini pun melirik ke arah meja yang penuh dengan bungkus cemilan, belum lagi botol minuman keras yang sudah pasti bekas gadis bernama Angle itu.
Kenzo menarik nafasnya pelan, kemudian menarik lengan Angle dengan sekali tarikan hingga membuatnya hampir menyemburkan makanan yang ada di dalam mulutnya.
"Kenzo!" teriak gadis itu kesal.
"Apa yang kau lakukan disini hah? sudah aku bilang jangan masuk sembarangan ke rumah orang lain. Apa kau itu tuli atau mungkin memang tidak pernah mendengarkan setiap ucapanku? lalu minuman apa lagi itu? bukankah kau sudah memiliki masalah ginjal Angle?!" omel Kenzo kepada gadis dihadapannya.
Angle tersenyum kecil, "Kenapa kau begitu kesal? sudah aku katakan aku tidak memiliki tempat untuk pulang jika ingin minum dan bersenang-senang. Lagi pula kenapa jika aku memiliki masalah ginjal? minuman itu hanya sedikit kok tidak banyak."
"Jika kau ingin minum, pergilah cari tempat lain! aku tidak sudi rumahku menjadi tempat seperti itu, lagi pula kau pun sudah paham jika aku tidak menyukai bau alkohol."
Kenzo melepaskan cengkramannya kemudian bergegas pergi ke kamar, dia sudah sangat bosan berdebat dengan gadis itu jika sudah begini. Lagi pula bau alkohol itu membuat kepalanya pusing hingga kesal, jadi lebih baik dia pergi ke kamar atau mungkin beristirahat. Namun rupanya Angle belum selesai untuk mengganggu lelaki itu, dia berjalan dan mengikuti Kenzo ke kamarnya. Gadis itu bahkan dengan begitu santai tidur disamping lelaki yang sudah bukan siapa-siapa lagi di hidupnya.
Iya, dulu dan cukup lama sekali Angle pernah menjadi orang paling berharga yang pernah hadir dan menghiasi hari-hari Kenzo. Bahkan bisa dikatakan sebagai gadis yang telah mematahkan hatinya juga karena hubungan mereka yang tidak berjalan dengan baik, namun gadis itu seolah tidak memiliki perasaan malu dan terus saja datang menghampiri Kenzo dengan harapan jika sang mantan kekasih tidak lagi membencinya karena sebuah kesalahan yang pernah Angle lakukan di masa lalu. Walau pun mungkin Kenzo tidak memperlihatkan perasaan kecewa dan juga sakit hatinya, tetap saja dia tidak suka jika Angle berada disana setiap saat. Apalagi dengan pertanyaan-pertanyaan yang selalu gadis itu lontarkan tentang kehidupan pribadinya, benar-benar sangat menggangu. Jika boleh memilih, Kenzo ingin segera lepas dari bayang-bayang Angle dan kembali hidup dengan tenang.
"Hey, kenapa kau selalu menghindari tatapanku Kenzo?" tanya gadis itu kepada lelaki disampingnya.
Kenzo tidak menatap sama sekali dan fokus pada ponselnya, "Bukan urusanmu."
"Hm aku heran kenapa kau selalu saja bersikap dingin padaku, heh apa kau juga seperti itu kepada setiap gadis yang kau temui? lalu Jasmine. Siapa gadis itu? apa malam ini kau pergi bersamanya lagi?" tanya Angle dengan wajah penasarannya.
"Jika iya, apa urusannya denganmu?" tanya balik Kenzo.
"Iya aku hanya ingin tahu Kenzo, kau itu sinis sekali. Tapi apa kau benar-benar mengencaninya? oh ngomong-ngomong aku dengar kau di pecat dari pekerjaanmu itu. Dan satu lagi, kau juga sudah putus dari wanita bernama Fina itu, hm bukankah aku hebat selalu mendapatkan informasi terbaru tentangmu?!"
Gadis bernama Angle itu tertawa kecil karena merasa begitu tahu tentang kehidupan Kenzo walau pun dia tidak pernah sedikit pun menceritakan nya, dan jujur itu adalah hal paling menyebalkan yang pernah Kenzo alami di dalam hidupnya. Ketika seorang di masa lalu selalu saja datang dan ikut campur dalam segala urusan pribadinya, jika saja mungkin lelaki ini sudah tidak memiliki perasaan apapun dia akan mengusir Angle dari sini kemudian memutuskan segala kontak komunikasi dengan gadis itu.
"Angle, apa kau tidak bosan terus saja menggaggu kehidupanku?"