Ada apa dengan dirinya, kenapa hatinya selalu tidak nyaman.
Irfan juga membuang muka, meskipun dia tidak tahu seperti apa senyumnya, dia tidak akan terlalu pelit untuk membuat Bella senang.
Namun senyum ini hanya mekar untuk Bella, dan Kirana juga ingin berterima kasih kepada Bella yang telah melihatnya.
------
Senyuman tipis Irfan membuat Bella terobsesi dengan itu, alangkah baiknya jika Pamannya bisa terus tertawa seperti ini.
"Paman, kamu sangat tampan dengan senyuman, aku sangat menyukainya."
Bella terus berbicara, ketika bel pintu berbunyi, Kirana dengan cepat bangkit dan berjalan ke pintu, Bima mengikuti.
Kirana menonton video di dekat pintu. Layar menunjukkan seorang pria tua, tetapi dia tidak mengenalnya.
"Bisakah kamu membantuku?"
Kirana bertanya dengan sopan.
"Ini Kakek, Bibi tolong buka pintunya."
Orang-orang di luar tidak menjawab, tetapi Bima memberikan jawabannya.
Tapi jawaban ini mengejutkan Kirana.
