"Nah, perjanjian kita perlu disahkan di kantor notaris."
Kirana berkompromi dan terus makan.
Saat ini Irfan bangkit dan mendorong kursi ke sisi Kirana. Kemudian dia berjongkok dan mengangkat kaki Kirana yang terluka di kursi.
"Kata dokter, jangan digantung lama-lama, nanti akan membengkak lebih parah."
Irfan duduk setelah berbicara, tetapi Kirana tergerak saat ini dan tidak tahu harus berbuat apa.
Dia tidak menyangka Irfan memiliki sisi yang menghangatkan hatinya, dia tidak berharap Irfan mengingat apa yang dikatakan dokter.
-----
Pada saat ini, Kirana ingin menangis, ingin memeluk Irfan dan menangis, tetapi dia berhasil menahannya lagi.
"Terima kasih!"
Sepatah kata terima kasih penuh dengan terlalu banyak sentuhan dan ketidakpuasan Kirana.
"Kamu tidak perlu berterima kasih padaku, perlakukan dirimu dengan baik. Hanya dengan tubuh yang baik kamu dapat merawat anak-anakmu."