Jelita menjadi lebih takut ketika dia memikirkannya, seolah-olah bahaya sudah tiba. Tapi Kirana Larasati sangat tenang.
"Universitasmu tetap di kota B, dan urusan anak-anak pasti akan terselesaikan. Jangan khawatir, pasti ada jalan. Aku tidak percaya takdir akan membawa kita ke jalan buntu."
Meminta saudara perempuannya untuk melepaskan universitas yang dia impikan, Kirana Larasati akan merasa bersalah seumur hidup, dan membiarkan anaknya meninggalkan Irfan Wiguna selamanya adalah kerugian bagi Bima, dan itu juga hal yang tidak dapat diterima untuk Irfan Wiguna.
Jadi Kirana Larasati hanya punya satu pilihan, dan itu adalah menghadapi kenyataan. Tidak peduli apa solusinya, selama itu tidak menyakiti anak atau mempengaruhi masa depan Jelita.
"Kakak, apapun yang kamu lakukan, aku akan mendukungmu. Ketika aku dewasa, kamu tidak akan menghadapi semuanya sendirian."