Apotek ini dikelola oleh Sinta dengan susah payah, dia sedikit enggan, jika tidak maka tidak akan ditunda untuk waktu yang lama.
"Bibi, aku akan menghasilkan cukup uang untuk keluarga kita, jadi jangan membuatnya sulit. Cepat dan tunaikan apoteknya. Jelita masih harus pergi ke sekolah."
Kirana Larasati tampak sedikit khawatir, bibinya semakin tua, dan dia tidak ingin bibinya bekerja keras.
"Oke, aku tahu. Aku harus pergi kesana sebelum Jelita mulai sekolah."
"baiklah, selama aku tahu kamu baik-baik saja. Aku akan menutup telepon dulu."
Sinta menutup telepon, Kirana Larasati meletakkan teleponnya dan mulai makan.
"Anggota keluarga?"
Wisnu bertanya sambil makan.
"Ya, ini bibiku."
Kirana Larasati menjawab dengan lembut.
"Ada anggota keluarga lain?"
Wisnu terus bertanya, dia tidak bermaksud apa-apa tetapi hanya membicarakannya di rumah.
"Tidak, orang tuaku sudah meninggal. Aku tinggal bersama saudara perempuan dan bibiku."