Wanita yang berani membalasnya adalah Kirana Larasati, wanita yang berani meneriakinya dengan keras adalah Kirana Larasati, dan wanita yang berani menamparnya tetaplah Kirana Larasati.
Irfan Wiguna baru sekarang menyadari bahwa Kirana Larasati melakukan semua ini bukan karena keras kepala, bukan karena keberaniannya, tetapi karena dia mencintainya. Dia mencintainya sejak pertama kali dia melihatnya dan mendengar suaranya untuk pertama kalinya. Bersamanya, jadi dia bisa mentolerir segalanya Kirana Larasati.
Itu juga ketika dia menyadari bahwa orang yang dia cintai adalah Kirana Larasati, dia menyadari bahwa menunggu Wendy bukanlah cinta, tetapi rasa bersalah.
"Sejauh yang aku tahu, kamu tidak meneteskan air mata untuk Wendy, tapi kamu meneteskan lebih dari satu air mata untuk Kirana Larasati. Sejauh yang aku tahu, ketika Wendy pergi, kamu tidak menjauh dari rumah seperti sekarang, dan kamu akan terganggu saat bekerja. "