"Kalau kau begitu ingin untuk melahirkan, maka aku akan memberimu tes paternitas untuk memastikan apakah ini anakku. Jika iya, aku akan membesarkannya dan jika bukan karena Susan, kamu akan mati."
Kata-kata Irfan terucap dengan nada yang sangat dingin karena dia memperingatkan Susan dengan ekspresi yang getir.
Susan terkejut terlebih dahulu setelah mendengar perkataan Irfan, kemudian di wajahnya tergambar ekspresi yang menandakan bahwa Susan sedikit gugup saat ini.
"Irfan, apa yang kau maksud dengan ini? Apa kamu curiga bahwa anak ini bukan anakmu?"
"Kalau begitu, apa kamu yakin bahwa anak itu milikku? Kalau kamu yakin, kamu pasti tidak peduli tentang melakukan tes DNA."
Mata tajam seperti pedang Irfan melesat ke arah Susan, ketenangannya sangat kontras menuju arah Susan.
"Irfan, tidak ada yang tidak pasti. Aku tidak punya laki-laki lain kecuali kamu."