Perasaan itu sangat mengerikan dan menyakitkan, dan itu menggerogoti harga diri Kirana Larasati sedikit demi sedikit seperti iblis. Tetapi ketika harga dirinya sangat terpuruk sehingga dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya, dia membiarkannya melihat cahaya.
Kirana Larasati menarik napas dalam-dalam, menghembuskan semua keluhan di hatinya.
"Terima kasih telah percaya bahwa aku bukan pembohong."
Kirana Larasati tidak mengatakan apa-apa, tidak melihat ke atas, hanya mengucapkan terima kasih dengan acuh tak acuh.
Dia tidak ingin tahu mengapa Irfan Wiguna tiba-tiba mempercayainya, dan tidak ingin tahu apa tujuannya untuknya tiba-tiba mempercayainya, dia tidak berani bertanya sepatah kata pun, karena takut Irfan Wiguna akan meragukannya lagi.
"Selama periode waktu ini, aku terlalu ekstrim, karena aku tidak melihat fakta dengan jelas, aku seharusnya tidak memperlakukanmu..."