Ketika dia melihat Bima untuk pertama kalinya tahun itu, dia telah berumur sebulan, yang wajahnya sama sekali berbeda dari bayi yang baru lahir di foto.
Irfan Wiguna mengencangkan alisnya yang dingin, dan tiba-tiba teringat tanda lahir di tubuh Bima. Dia mulai mencari tanda lahir yang sama di foto, tetapi secara kebetulan, lengan kiri anak di foto itu tidak bisa dilihat.
Irfan Wiguna kecewa lagi. Dia terus mencari petunjuk. Akhirnya, di folder terpisah, Irfan Wiguna menemukan file video.
Namun saat dia membuka file tersebut, amarahnya membumbung tak terkendali.
Dalam gambar, Susan sedang mengajar Bima, bahkan jika dia melecehkannya secara verbal, dia akan mengulurkan tangannya untuk memukul Bima dari waktu ke waktu, tetapi Bima tidak berani bersuara atau menangis, dan berdiri dengan gemetar.
