Setelah diskusi masalah diselesaikan, mereka berdua terus makan, tetapi mereka tidak menyangka Irfan akan datang tanpa diundang. Melihat dua orang makan di ruang makan, wajahnya langsung menjadi hitam.
Seperti biasa, pria bernama Raffi berbicara.
"Tuan Irfan, lama tidak bertemu Anda selama beberapa hari ini."
Setelah Raffi menyapanya dengan anggun, hati Kirana mulai gusar, karena takut ketidakpedulian Irfan akan mempermalukan Raffi.
"..."
Kirana hendak berbicara, mencoba meredakan rasa malu, ketika Irfan berbicara lebih dulu.
"Tuan Manggala, lama tidak melihat Anda selama beberapa hari."
Irfan mengerutkan alisnya dengan wajah dingin, nadanya blak-blakan. Tapi itu tidak seburuk yang dipikirkan Kirana.
"Apakah kamu tidak makan malam, aku akan membawakanmu peralatan makan."
Kirana berkata sambil bangun dan pergi ke dapur untuk mengambil peralatan makan.
"Tuan Manggala benar-benar bebas, dan masih ada waktu mampir untuk makan malam."