Bibir Devano tak ingin terlepas dari bibir Kyra. Dia begitu menikmatinya, walaupun Kyra tak ingin melakukan itu bersama Devano. Ketika ia mencoba melepaskan bibir Devano, ia dikejutkan oleh kedatangan seorang pria. Pria itu mendorong Devano agak kasar.
Kyra merasa tertolong tanpa melihat siapa pria itu. Namun, saat melihat wajahnya, ekspresi wajah Kyra berubah seketika. "Kenapa harus dia?" gumam Kyra. Dia tak menyangka pria yang menolongnya adalah Harrison.
Meskipun ia tertolong, ia tak suka berakhir dengan pria itu. Kyra lebih memilih melarikan diri tanpa memedulikan perut yang sedang keroncongan. Dia melenggang pergi.
Karena langkahnya terlalu terburu-buru, nafasnya kurang stabil. Dia menstabilkan nafasnya terlebih dahulu. Bibirnya cukup pucat, rasa lapar bergelayut manja pada perutnya. Ketika ia merasa berlari cukup jauh, ia mulai berjalan dengan lebih santai.