Mata Kyra tak terlepas dari tatapan mata Keenan. Pria itu memeluknya erat. Lantai yang cukup dingin, membuat Keenan membantu Kyra untuk berdiri secara perlahan. Dia segera membawa Kyra dari sana. Keenan menggendong Kyra, meninggalkan senyuman yang hangat.
"Ke mana kamu membawaku pergi?" tanya Kyra.
"Ke kamar," jawabnya singkat.
"Ka-kamu tidak melakukan hal yang aneh-aneh, kan?" tanya Kyra. Dia tak bisa membayangkan tindakan yang dilakukan oleh Keenan. Pria itu tersenyum miring.
"Tergantung."
"Kenapa tergantung?" Perasaan Kyra semakin tak nyaman. Dia mengira Keenan menggunakan tipu dayanya agar dapat memikat wanita tersebut.
"Kalau kamu mengundangku, aku tidak akan menolak," bisik Keenan seraya menampakkan senyuman iblisnya.
"Si-siapa yang mengundangmu?"
"Wajahmu memerah begini, bagaimana mungkin aku melepaskanmu begitu saja?" goda Keenan.