Tasya memandang ibunya tak tega. Hatinya bergejolak melihat wajah ibunya agak pucat. Wanita berusia 30 tahun-an itu berjalan beberapa kilometer tanpa rasa lelah dengan keringat yang bercucuran. Tasya menjauh dari Devano seketika.
"Ibu!" panggil Tasya sambil berlarian, menghampiri ibunya. Guratan sedih tampak pada wajah Tasya.
"Tasya? Kamu sudah pulang sekolah, Nak?" Dia menyentuh wajah anaknya.
"Iya, Bu."
"Maaf ya, ibu kelupaan. Seharusnya, ibu menjemputmu," ucap ibu Tasya seraya menundukkan kepala.
"Tidak apa-apa, Bu. Ibu pasti sibuk berjualan kue. Biar Tasya bantu ya," kata Tasya.
"Jangan Tasya! Ini berat. Kamu terlalu kecil untuk membawa kue-kue ini. Ayo kita pulang saja!"
Seperti pepatah yang mengatakan kalau buah tak jatuh dari pohonnya, sifat Tasya tak jauh berbeda dibandingkan ibunya. Mereka sama-sama berhati tulus tanpa mau memberi beban pada orang lain.
"Lalu, bagaimana dengan kue-kue yang ibu jual kalau kita pulang dulu?"