Devano menghentikan langkahnya sejenak ketika ia menuju arah luar Villa. Keningnya berkerut. Ada dua orang yang mengenakan pakaian serba hitam di sana. Dia berusaha bersembunyi dari penglihatan mereka.
Tak hanya itu saja, ia mengontrol nafasnya sendiri agar tak terdengar di telinga mereka. Walaupun dalam terdesak seperti itu, Devano masih bisa berakal sehat. Dia mengamati sedang apa kedua orang itu di luar.
Ternyata, mereka hanya berjaga-jaga saja. Tidak ada hal khusus yang mereka lakukan, selain berdiri dan menatap lurus ke depan. Satu orang di antara mereka tiba-tiba menggeser posisi berdirinya.
Tampaknya dia cukup lelah berada di posisi itu selama kurang lebih puluhan menit. Pria itu mengambil sebuah kotak rokok yang ia simpan di balik sakunya. Satu rokok ia ambil tanpa penuh keraguan.
"Apa yang kamu lakukan? Bukankah kita tidak diperbolehkan merokok?" kata rekan yang memegang rokok. Dia hanya memberi peringatan agar rekannya tidak mendapatkan hukuman.