Thea melihat beberapa polisi berdiri untuk berjaga-jaga. Kehadiran Thea di sana tak terlalu direspon. Dia cukup heran bagaimana bisa polisi-polisi itu mengabaikannya?
"Ah, sudahlah, bukan urusanku," gumam Thea yang mempercepat gerakan kakinya.
Ketika dia sudah mulai memasuki bagian dalam ruangan, di sanalah banyak detektif yang duduk-duduk. Mereka terlihat sibuk dengan urusan masing-masing.
Thea pun memberanikan diri ke sana. Dua orang dari sekian banyak detektif yang ada di sana, menyadari kedatangan Thea. Wanita itu memberikan senyuman yang paling lebar.
"Halo, Pak!" sapa Thea dengan senyumannya yang khas.
"Ada perlu apa kemari?" tanya seorang detektif bernama Rian. Dia merasa asing, tak pernah melihat Thea di sana.
"Begini… saya ingin berkunjung ke salah satu pelaku penembakan," ujar Thea yang berharap detektif itu mengizinkannya.
"Pelaku penembakan yang mana?" Dia mengerutkan kening, memperhatikan penampilan Thea.