Reuni menegangkan menciptakan suasana yang mendebarkan. Siapa sangka bertahun-tahun Devano tahu kalau Tasya telah pergi dari dunia ini. Tentu saja ia begitu kacau atas kepergiannya dan kini ia malah terkejut seperti melihat hantu.
"Tasya!" panggil Devano yang menghampiri perempuan di depannya. Namun, dia pergi meninggalkan Devano. "Tasya!" panggil Devano sekali lagi.
Dia mempercepat gerakan kakinya dan menarik tangan Tasya. Dia membeku sesaat. "Tasya, kamu masih hidup?" tanya Devano tak percaya. Dia melihat Tasya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Dia menyentuh kedua pipi Tasya.
"Kamu siapa? Namaku bukan Tasya. Kamu salah orang," elaknya yang menghempaskan tangan Devano darinya.
"Meskipun sudah bertahun-tahun, aku masih yakin dan tidak pernah melupakan wajahmu. Aku tau ini kamu. Kamu tidak bisa membohongiku." Devano cukup yakin karena hatinya bergetar sekali lagi seperti pada saat ia bersamanya dahulu.
