Hening itulah yang terjadi. Saking banyaknya menangis, suara Kyra tidak bisa dikompromi lagi. Keenan menghembuskan nafas. "Tunggulah di sini dan jangan kabur dariku lagi," ujar Keenan seraya menatap Kyra tajam.
Dia tahu bagaimana karakter Kyra yang selalu kabur darinya. Wanita itu menurut. Bagaimana mau kabur, ia mulai mengalami dehidrasi. Dia bolak-balik menelan air liurnya sendiri untuk mengurangi tenggorokannya yang kering.
Tak berlangsung lama, Keenan datang dengan banyak minuman yang ia beli dari air mineral, teh botol, kopi, bahkan goat milk juga ada. Berbagai macam minuman membuat Kyra menggelengkan kepala.
"Kamu suruh aku minum sebanyak ini?" tanya Kyra, memandang wajah Keenan dengan lesu.
"Itu semua demi membuatmu merasa lebih baik," ujar Keenan.
"Kamu gila. Mana bisa minum semuanya sekaligus?" Kyra memberikan kembali minuman yang diberikan Keenan tadi.
"Kenapa dibalikkan? Kamu tahu tidak kalau aku susah payah membeli ini semua."